Sesungguhnya, integritas sekolah dipertaruhkan ketika proses pengisian Pangkalan Data Siswa Sekolah (PDSS). Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof.Dr.Ir.Yonny Koesmaryono, MS, menjelaskannya saat menyajikan presentasi “Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2013”. Prof.Yonny mengharapkan kejujuran para guru saat memasukkan data siswa dalam PDSS.
“Saya berharap para guru dan kepala sekolah menjaga integritas sekolah dalam menilai siswanya. Integritas guru dan sekolah dipertaruhkan dalam pengisian PDSS. Saya berharap jangan nilainya dibesar-besarnya, diubah dan dibuat-buat,” kata Prof.Yonny.
Prof. Yonny menyampaikan terdapat tiga pola penerimaan calon mahasiswa yakni Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri IPB. ”Siswa yang boleh mengikuti SNMPTN adalah yang sekolahnya juga ikut Ujian Nasional. Peserta SNMPTN tidak dikenai biaya apa pun. SBMPTN biaya pendaftaran ditanggung peserta. Seleksi Mandiri tergantung dengan PTN masing-masing bisa melalui kerjasama pemerintah daerah, ujian tertulis, prestasi internasional dan nasional,” papar Prof. Yonny.
Prof. Yonny juga menghimbau kepala sekolah dan guru untuk mengganti PIN dan Password akses PDSS. “ Bila Bapak/Ibu mendapat PIN dan password untuk mengisi PDSS, maka mohon segera diganti. Tidak boleh semua orang tahu PIN dan Password tersebut, sehingga semua orang bisa mengakses PDSS yang kemudian dia bisa mengubah data PDSS,” tegasnya. Pernah, katanya ada kasus PIN dan Password diketahui orang lain, lalu orang itu bermaksud jahat, dia mengubah nilai rapor yang menyebabkan siswa tersebut terlempar dan tidak bisa termasuk berprestasi serta mengikuti jalur SNMPTN.
Kini telah terjadi pergeseran pola konsumsi. “Walau masyarakat Indonesia masih menjadikan beras sebagai makanan pokok, namun kini mulai terjadi pergeseran pola konsumsi. Penduduk Indonesia lebih banyak mengkonsumsi sayur dan buah dibanding gandum,” ungkap Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dr.Ir.Herry Suhardiyanto, M.Sc dalam acara “Sosialisasi Penerimaaan Mahasiswa Baru Jalur SNMPTN 2013 dan Petunjuk Teknis Pengisian Pangkalan Data Siswa Sekolah (PDSS)”, Minggu (16/12) di Ruang Kuliah Bersama Kampus IPB Darmaga. Pergeseran pola konsumsi ini mendorong impor buah dan sayur meningkat. Nilai impor buah dan sayur 17,61 trilyun pada Januari- Oktober 2011. Sementara impor gandum 17, 26 trilyun. Hal ini merupakan peluang bagi wirausahawa untuk berbisnis bidang hortikultura. Di samping itu, banyak dibutuhkan ahli dan pakar hortikultura yang dapat menciptakan teknologi yang meningkatkan produksi hortikultura.
“IPB merupakan kampus yang paling tepat untuk mempelajari teknologi tersebut,” kata Rektor. IPB menurut Rektor, merupakan salah satu dari 5 PTN yang mendapatkan akreditasi A. Beberapa departemennya pun telah mendapat dan sedang proses akreditasi internasional.
Sumber: ipb.ac.id