Pemilihan rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) telah memasuki tahap akhir. Tiga calon rektor bersaing ketat memperebutkan posisi nomor satu di kampus kebanggaan masyarakat Bogor tersebut. Ketiga calon tersebut yaitu Prof Herry Suhardiyanto, Prof . Zairin Junior dan Asep Saefudin.
Dukungan di tingkat Majelis Wali Amanat (WMA) diperoleh ketiga figur terbaik IPB itu secara seimbang. Oleh karena itu, suara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) akan menjadi penentu. Pasalnya, Mendikbud memiliki 35 persen suara. Jadi, siapa pun yang mendapat dukungan suara dari Menikbud, maka dialah yang menjadi rektor IPB periode 2012-2017.
Informasi yang dihimpun Radar Bogor (Grup JPNN), calon incumbent, Herry Suhardiyanto peluang lebih besar. Pasalnya, dia selalu mendominasi perolahan suara sejak seleksi calon rektor dimulai Oktober lalu. Sejak seleksi tahap pertama sampai tahap empat, Herry selalu bertengger di urutan pertama.
Kendati demikian, keunggulan Herry pada seleksi tahap I-IV tak bisa dijadikan jaminan mutlak untuk bisa memenangkan pertaruangan di tahap akhir. Terlebih, pesaing terberat Herry, Asep Saefudin disebut-sebut memiliki hubungan baik dengan Mendikbud Muhammad Nuh, sehingga besar kemungkinan pilihan sang menteri akan jatuh kepada Asep.
Ketua Penitia Pemilihan Rektor (PPR) IPB, Profesor Toto Toharman mengatakan, Mendikbud akan mempelajari dan menilai visi-misi calon rektor untuk dijadikan acuan dalam menentukan arah dukungannya. Menurut dia, menteri juga akan mempertimbangkan rekam jejak para calon selama mengabdi di IPB. Jadi, semua aspek dinilai secara seksama.
“Mendikbud dan anggota (MWA) IPB tentu memiliki pandangan sama menilai ketiga calon rektor. Jadi, kemampuan secara personal pun dilihat, itu berkaitan dengan citra,” ujar Toto.
Sabagai anggota MWA IPB dan guru besar, Toto berusaha menjaring masukan dari tingkat fakultas. “Itu pun akan dilakukan Mendikbud, misalnya menghubungi sesepuh IPB atau orang kepercayaannya di lingkungan kampus, sebelum nantinya memberikan hak suara,” terangnya.
Dalam pelaksanaan voting, terdapat 30 kartu kuning, tiap lembar senilai 2,916 persen suara. Mendikbud mendapat 12 lembar, sehingga total hak suaranya sebanyak 35 persen. Sedangkan 18 anggota MWA IPB non Mendiknas, masing-masing mendapat 1 kartu kuning dan 1 kartu biru.
Selembar kartu kuning senilai 2,916 persen suara dan kartu biru senilai 0,695 persen suara. Jadi, tiap anggota MWA IPB non Mendiknas mendapat suara 3,611 persen.
Saat ditanya mengenai waktu pelaksanaan sidang pleno penetapan Rektor IPB 2012-2017, Toto mengatakan, akan dilaksanakan pada akhir November 2012. “Belum ada perubahan seperti konfirmasi terakhir. Tanggalnya antara 29 atau 30 November. Kami rasa tidak akan mundur lagi,” terangnya.
Diketahui, berdasarkan hasil pemilihan calon rektor IPB di tingkat SA, terpilih tiga calon Rektor IPB, antara lain, Herry Suhardiyanto, M. Zairin Junior, dan Asep Saefudin.
Sumber : http://www.jpnn.com