Open House BB Padi MT 1 tahun 2011

Pada tahun 2011 Kementerian Pertanian telah menetapkan target produksi padi sebesar 70,60 juta ton GKG. Penetapan target produksi tersebut di atas, dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Terwujudnya ketahanan pangan nasional akan berdampak positif terhadap stabilitas politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan.

Dalam arahannya pada pembukaan Open House MT 1 BB Padi tahun 2011, Menteri Pertanian Dr. Suswono menyampaikan bahwa untuk mencapai target produksi padi 70,60 juta ton dan swasembada berkelanjutan perlu mengupayakan langkah konkrit dan cepat melalui :

 

1) penanggulangan dampak perubahan iklim,

 

2) pendampingan SL-PTT oleh peneliti dan penyuluh,

3) penyediaan sarana produksi yang memenuhi kriteria 6 tepat,

4) penelitian untuk antisipasi dampak perubahan iklim,

5) kemitraan dalam produksi dan pemasaran benih,

6) peningkatan produktivitas benih F1 padi hibrida,

7) Pemda lebih serius dalam upaya peningkatan produksi pangan,

8) peningkatan koordinasi dan sinkronisasi antar stakeholder.

Dalam upaya mencapai target produksi perlu dilakukan:

1) percepatan tanam,

2) penggantian varietas utamanya Ciherang dari 30% areal tanam,

3) melakukan revolusi manejemen.

Untuk mengawal adopsi teknologi PTT dalam SL-PTT,  Badan Litbang Pertanian telah menugaskan 283 orang peneliti pendamping yang disebar pada setiap kabupaten di 18 provinsi produsen padi.

 

Iklim sangat mempengaruhi pencapaian target produksi melalui areal panen maupun produktivitas. Sistem informasi iklim perlu terus dikembangkan sebagai dasar pertimbangan menerapkan kalender tanam, pemilihan varietas, introduksi teknologi budidaya serta panen dan pasca panen. Berdasarkan prakiraan iklim 2011 bahwa sampai dengan Mei masih basah dan untuk selajutnya normal, maka kalender tanam untuk iklim basah dianjurkan untuk semester pertama dan kalender tanam normal untuk semester kedua.

Prakiraan iklim dari BMKG perlu diadaptasikan agar lebih mendukung pertanian. Informasi iklim BMKG diadaptasikan oleh Pokja iklim diolah menjadi kalender tanam. Informasi kalender tanam oleh BPTP diterjemahkan sesuai target pengembangan untuk selanjutnya disampaikan kepada Dinas, penyuluh, dan Gapoktan

Sumber:Badan Litbang Pertanian

Related Posts

Leave a Replay

Recent Posts

Follow Us

Play Video