Panitia Reuni Perak Angkatan 30 IPB kembali berhasil mempersembahkan sekuel acara 30 Cinta untuk IPB di Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta). Acara yang berlangsung Sabtu (12 Mei 2018) di Balairung Abdul Muis Nasution (AMN) menghadirkan moderator dan narasumber yang berasal dari Alumni Fateta Angkatan 30 IPB. Narasumber yang hadir adalah Triani (Owner PT Selaras Rasakoe Indonesia), Dwi Rizky (Premysis Consulting), Yuan Yudistira (Profesional Clinical Hypnoterapist (Certified)), Miftahudin (HR Department Head di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia), dan Lunar Parisa (ASEAN Regional NPS Procurement Reckitt Beckinser). Acara dalam bentuk Talkshow ini dipimpin oleh moderator Leonard Samosir (Anchor Metro TV).
Diskusi yang membahas tentang kisah inspiratif alumni sejak mulai kuliah, lulus kuliah dan karir saat ini dihadiri oleh lebih dari 300 orang yang terdiri atas mahasiswa, alumni serta dosen di lingkungan Fateta dan fakultas lainnya. Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fateta IPB, Prof. Dr. Ono Suparno menyampaikan bahwa mahasiswa perlu mempersiapkan diri untuk berkarir. Fateta sangat mengapresiasi diadakan acara tersebut dan berterima kasih kepada Angkatan 30 yang telah berkomitmen untuk membantu mahasiswa Fateta dalam mempersiapkan karir. Prof. Dr. Ono Suparno juga mengingatkan mengenai beberapa pandangan pengguna lulusan IPB, diantaranya adalah secara umum kinerja alumni baik dan sangat baik, memenuhi kualifikasi, hanya sebagian kecil kualifikasi alumni yang perlu ditingkatkan, yakni penguasaaan akan ilmu/bidang tertentu, jiwa kepemimpinan, dan ketahanan dalam menerima tekanan (underpressure). Faktor penghambat pengembangan karir alumni adalah alumni kurang berminat untuk ditempatkan bekerja di luar pulau Jawa. Mahasiswa mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan yang memberikan banyak fasilitas dan doorprize tersebut. Acara ini sebenarnya merupakan rangkaian dari Kegiatan Reuni Perak Angkatan 30 IPB yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 September 2018 di Lapangan Kampus IPB Baranangsiang.
