Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di sektor pertanian, perikanan, dan perternakan.
Ketua Asbisindo Yuslam Fauzi mengungkapkan, Asbisindo akan menyediakan fasilitas pembiayaan pertanian kepada koperasi, kelompok usaha atau masyarakat binaan IPB (inkubator). Pembiayaan tersebut dapat berupa pembiayaan modal kerja atau lainnya.
Ruang lingkup kesepakatan antara lain berupa:
1. Perencanaan dan pembangunan daerah
2. Pendidikan, pelatihan dan pelayanan kepada masyarakat
3. Penguatan kelembagaan koperasi dan UMKM
4. Fasilitasi sertifikat produk halal bagi koperasi dan UMKM
5. Memberdayakan dan mengembangkan usaha berbasis pertanian, peternakan dan perikanan.
Yuslam menjelaskan, pembiayaan ke segmen pertanian, selain membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat (UKM) juga membantu mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Penandatanganan kesepahaman di bidang pertanian ini terobosan bagi bank-bank syariah, untuk menemukan bisnis model yang pas dalam hal pembiayaan pertanian,” jelas Yuslam.
Menurut Yuslam, MUI menjadi fasilitator terutama dalam hal akses koperasi kelompok petani kepada anchor company. Institut Pertanian Bogor akan melakukan technical assistance atau pendampingan kepada plasma agar produk pertanian menghasilkan kualitas baik. Program Asbisindo ini terbuka untuk seluruh bank syariah. Kepada MUI Asbisindo juga berharap ada fatwa atau akad yang memudahkan untuk masuk ke sektor pertanian.
Rektor IPB Herry Suhardianto menyatakan sebuah kehormatan bagi IPB untuk terlibat dalam kesepahaman bersama MUI, dan Asbisindo. Dia berharap ini merupakan langkah awal untuk menciptakan ketahanan pangan nasional. ‘’Ketahanan pangan sangat penting. Apalagi bagi negara kita yang memiliki jumlah penduduk hingga 240 juta dan diberkahi lahan subur,”jelasnya. Mengimpor pangan hanya memberi keuntungan sesaat atau jangka pendek. Namun membina masyarakat petani juga butuh ketelatenan dan kesabaran.
Ketua MUI KH Ma’ruf Amin mengatakan MUI punya banyak cita-cita dalam pemberdayaan masyarakat. Namun, MUI memiliki keterbatasan sumber daya dan sumber dana. ‘’Dengan kerjasama seperti ini, dana bisa dari bank syariah, teknologi bisa dari IPB. Kami fasilitator saja,’’ kata dia.
Data BI per Desember 2012, menunjukkan pembiayaan pertanian sekitar Rp2,8 triliun. Namun pembiayaan tersebut masih terfokus pada pertanian industri seperti kelapa sawit, coklat, dan karet. Total pembiayaan bank syariah per Desember 2012 Rp140,14 triliun. Total aset bank syariah Rp179,87 triliun.
Sumber: http://www.beritasatu.com