Mahasiswa IPB Memperkenalkan Virtual Whiteboard

Para siswa dengan disabilitas, seperti tunarungu dan tunagrahita, membutuhkan media dan alat pembelajaran yang menarik, berwarna cerah, meningkatkan partisipasi belajar, dan membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Oleh karena itu lima mahasiswa Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) mencoba membantu kegiatan belajar mengajar mereka dengan inovasi baru. Wulandari, Ahmad Thoriq Abdul Aziz, Fahri Amirullah, Marsudi Wijaya, dan Puspasari Respatiningtyas menciptakan metode pembelajaran Matematika bagi siswa tunarungu dan tunagrahita dengan menggunakan teknologi Virtual Whiteboard.

Teknologi ini berupa layar sentuh virtual bagi siswa SLB B/C yang terdiri dari penyandang tunarungu dan tunagrahita. Teknologi Virtual Whiteboard ini membantu siswa SLB untuk memahami operasi matematika sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan.

Wulandari mengatakan, penggunaan Virtual Whiteboard dapat membuat proses pembelajaran lebih interaktif dan menarik. Sebab, alat ini menggunakan animasi menarik dan layar papan tulis yang dapat langsung disentuh menggunakan alat khusus bagi siswa tunagrahita. Dan bagi siswa tunarungu, aplikasi ini menyediakan tambahan vitur audio dan visual dalam membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar.

“Teknologi Virtual Whiteboard yang kami kembangkan memiliki kelebihan, yaitu mempermudah pengajar untuk menulis langsung pada layar proyektor dan tidak menggunakan spidol sebagai alat tulis,” ujar Ketua Pelaksana Program Wulandari, Minggu (21/10/2012).

Menurut Wulandari, pada pembelajaran di SLB dibutuhkan metode pembelajaran baru yang mengedepankan partisipasi aktif dari siswa SLB. “Oleh karena itu, Virtual Whiteboard memberikan manfaat besar untuk mitra kami, yaitu SLB B/C Tunas Kasih 2 Kota Bogor,” paparnya.

Dia menambahkan, penggunaan Virtual Whiteboard sebagai alat bantu pembelajaran matematika interaktif di SLB B/C ini memberikan respons yang sangat baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya keaktifan siswa saat menjawab soal-soal Matematika yang diberikan.

Hanya saja, lanjutnya, teknologi ini masih terbatas pada mata pelajaran Matematika. “Para guru berharap pengembangan selanjutnya penggunaan teknologi ini dapat diterapkan pada mata pelajaran lain dalam pembelajaran di SLB, seperti pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),” imbuh Wulandari.

Wulandari dan kawan-kawan bisa berbangga hati pasalnya ide mereka ini berkesempatan mengikuti program 104 inovasi Indonesia yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan IPB bekerjasama dengan Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB. Ke depan, Virtual Whiteboard ini akan dikembangkan menjadi paket pembelajaran untuk berbagai anak berkebutuhan khusus.

Sumber : http://kampus.okezone.com

Related Posts

Leave a Replay

Recent Posts

Follow Us

Play Video