Indonesia-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) B.2c Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar acara yang bertajuk “Gelar Teknologi dan Diseminasi Hasil Penelitian I-MHERE B.2c IPB”. Acara ini digelar di Desa Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, (16/7). I-MHERE B.2c telah memasuki tahun ketiga sehingga telah banyak Key Performance Indicator (KPI) yang telah dicapai. Acara ini dibuka oleh Wakil Menteri Pertanian, Dr. Rusman Heriawan dilanjutkan dengan tinjauan ke demfarm dan kunjungan ke stand Gelar Teknologi I-MHERE.
Direktur Eksekutif I-MHERE, Dr.Ir. Yonny Koesmaryono, MS menyampaikan, “I-MHERE B.2c ini memfasilitasi sentuhan akhir dari beragam hasil penelitian dan pengembangan teknologi dengan harapan hasil tersebut dapat didiseminasi, dimanfaatkan dan diadopsi oleh para pemangku kepentingan. Untuk itulah acara gelar teknologi dan diseminasi hasil penelitian pada hari ini dilakukan, yang dihadiri wakil dari pemerintah, pemerintah daerah, jajaran Kemendikbud dan Kementrian Pertanian, akademisi, mitra swasta serta masyarakat”. “Kegiatan I-MHERE B2c ini mengusung satu tema yakni “Adaptasi Pertanian sebagai Respon terhadap Perubahan Iklim Global untuk Mendukung Ketahanan Pangan dengan Empat Program Utama”, tambahnya.
Rektor IPB, Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc dalam sambutanya menyatakan, “Bagi IPB Karawang adalah kabupaten yang sangat bersejarah karena di Karawang-lah IPB melakukan ujicoba Bimbingan Masal (BIMAS) yang meliputi teknologi Panca Usaha Tani diantaranya adalah pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit. Teknologi tersebut telah diadopsi oleh masyarakat dan telah berhasil meningkatkan produktivitas padi nasional mengantarkan Indonesia pada swasembada beras pada tahun 1984”.
Namun demikian, menurut Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc, saat ini petani telah menerapkan secara berlebihan penggunaan pupuk anorganik maupun penggunaan pestisida. Hal tersebut menimbulkan dampak yang tidak baik bagi pertumbuhan tanaman padi pada rentang waktu yang panjang. “Karena itulah maka berbagai upaya yang dilakukan IPB seperti mengujicoba aplikasi bahan organik seperti pengembalian jerami ke lahan dan tidak mengaplikasikan pestisida buatan ini ternyata dapat mengurangi dosis pupuk buatan dan bahkan menghindarkan tanaman padi dari serangan hama dan penyakit disamping itu produktivitasnya tetap tinggi” ujar Rektor.
“Ada kebahagiaan dan kebanggaan bagi saya sendiri, secara pribadi. Pertama, saya sebagai bagian dari keluarga besar IPB ikut melihat capaian-capaian, prestasi-prestasi dari IPB sebagai kampus yang prestisius khususnya di bidang pertanian dan lain-lain. Kedua, hadir pada event yang juga prestisius dan sarat dengan ilmu pengetahuan ini”, ujar Dr. Rusman Heriawan. “Target utama pembangunan pertanian dalam perspektif Kementerian Pertanian adalah swasembada dan swasembada berkelanjutan. Jadi kalau swasembada berkelanjutan mesti ada fundamental pertanian yang kuat supaya berkelanjutan” tambahnya.